Quarter Life Crisis: Masamu Tak Berulang
Hallo semuanya! Selamat datang di Mahestory dan salam sejahtera bagi kita semua~
Kali ini, Mahes akan bercerita tentang kajian yang pernah dibawakan oleh kak Dewi Nur Aisyah pada 10 November 2018 lalu. Wah, udah lama banget ya? Kok baru diceritain? Basi ga sih?
Hmm.. Mungkin kajian ini udah bertahun tahun yang lalu disampaikannya tapi, isi kajiannya sangatlah penting. Apalagi bagi Mahes yang akan menginjak kepala dua tahun ini.
Semoga bisa diambil hikmahnya ya!
Quarter Life Crisis itu apa sih? Jadi,
Quarter Life Crisis bermakna suatu keadaan dimana seseorang merasa bingung, cemas, khawatir, ragu, takut, dan gelisah terhadap kehidupannya dan terutama tujuan hidupnya.
Kenapa kok namanya
Quarter Life Crisis? Karena keadaan ini hadir ketika seseorang memasuki waktu seperempat hidupnya, sekitar usia 20-30 tahun yang mana menjadi puncak tertinggi kegelisahan tentang kehidupan. Biasanya, hal ini disebabkan oleh seseorang yang tidak ingin keluar dari zona nyamannya, terlalu sering bermain sosial media, dan tidak ingin menceritakan keluh kesah dengan orang lain. Keadaan ini biasanya dimulai dengan pertanyaan iseng orang di sekitar mengenai "Kapan kerja?" dan "Kapan nikah?".
 |
Source : Google |
Apa aja sih kiat-kiat agar
Quarter Life Crisis tidak membuat kita terlena akan kehidupan?
Yang pertama dan paling utama adalah, kita harus memahami diri kita sendiri, dan bertanya pada diri kita sendiri:
"Waktumu untuk apa saja?"
24 jam sehari, 7 hari seminggu, 4 minggu sebulan, 12 bulan setahun.
Apa saja yang kita lakukan setiap detiknya? Apakah bermanfaat?
Mengapa tidak mencoba untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi Indonesia?
Ayo, membuat
Life Planning untuk jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang!
Namun, kita harus tetap ingat bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat terjadi.
Nothing to Lose, tetapi kita harus berusaha!
Ingatlah bahwa sesuatu yang bukan rezekinya kita, sekuat apapun kita berusaha, tetap saja tidak akan dapat. Jangan mudah terbawa perasaan jika hal yang diinginkan tidak tercapai. Namun, jangan mudah menyerah untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan. Apalagi jika sampai putus asa sebelum bertanding.
Kedua, renungkan dan terapkan untuk:
"Manajemen waktu"
Harus ada strategi diluar kerja cepat. Hari ini 24 jam harus dijadwal. Kalau belum terlaksana, jadikan hutang buat besok.
List To Do itu penting. Buatlah waktu menjadi lebih efisien.
Yang dicontohkan kak Dewi saat itu tentang bagaimana kak Dewi mengatur waktu tiap harinya.
Setiap harinya, kak Dewi dan suami membagi tugas pekerjaan rumah.
Untuk bagian memasak, kak Dewi selalu membuat
list makanan yang mau dimasak untuk seminggu atau dua minggu ke depan. Nah, dengan ini kak Dewi lebih efisien waktu karena tidak perlu banyak bepergian untuk belanja.
Kak Dewi berkata, suaminya merupakan
partner yang baik, dan komunikasi selalu jalan.
Carilah
tandom partner untuk bekerjasama mencari tujuan bersama, mencari ridho Allah menuju surga-Nya. Bukan
sparing partner yaitu berkompetisi untuk merasa lebih unggul.
Contoh
tandom partner: rem dan gas. Kalau kamu gas, dia remnya.
Jangan malas bergerak (mager), karena nantinya tak akan ada kebaikan yang tercatat, malaikat raqib nanti jadi absen menulis amal baik buat kita :"")
Jadi ambius itu tidak salah kok! Yuk susun ulang rencanamu!
Lalu, sempatkan berpikir kepada diri sendiri:
"Mau ambil peran apa?"
Misalnya, menjadi mahasiswa yang bermanfaat, anak yang berbakti kepada orang tua, dan lainnya.
Pastikan ada manfaatnya ya!
Karena kita tidak tau pintu kebaikan mana yang menuntun kita ke surga.
Setelah itu, sangat penting juga untuk mencari tahu:
"Bagaimana cara mengetahui potensi?"
Langkah pertama, coba ketahui
passion-mu.
Penciptamu paling tahu apa potensimu. Maksimalkan ikhtiarmu yuk! Insyaa Allah, Allah menunjukkan jalan terbaik bagimu.
Jika Allah menunjukkan bukan
plan A, bisa jadi karena
plan A banyak mudharatnya buat kamu.
Percayalah, Allah selalu memberikan yang terbaik.
Apakah kita bisa melewati
Quarter Life Crisis?
Seperti yang kita ketahui, Quarter Life Crisis itu rentangnya 20-30 tahun.
Seseorang bisa menghadapi berbagai tantangan. Terutama perempuan. Karena perempuan itu, di tengah kelembutannya ada jiwa perkasa yang bersemayam dalam dada. Islam tidak mengucilkan perempuan untuk tidak melakukan hal berat.
Penting bagi perempuan memberikan pendidikan anak sejak dini, ajarkan anak menjadi gesit, cepat, tangkas. Fitnah zaman sekarang dan tantangannya lebih besar bagi perempuan. Maka, jadilah perempuan yang tangguh. Didik anak-anak untuk menjadi seseorang yang tidak mudah terbawa perasaan. Jangan lemah!
Pendidikan-Persiapan-Update Diri itu sangat penting.
Jangan khawatir terhadap masa depan yang sudah pasti terjadi. Khawatirkan masa depan di akhirat. Perbanyaklah amalanmu. Percaya akan ketetapan Allah. Lawan segala keresahan dengan ikhtiar. Dan percayakan rezeki hanya pada Allah, sejauh apapun, sedekat apapun, pasti akan sampai.
Sempatkan Sepertiga Malam, Setiap Hari!
Ditengah segala keletihan, curhat sama Allah. Harus bertahan dalam proses. Karena untuk menjadi ringgi, banyak tebing yang harus dicapai.
Jangan cerita hanya di medsos.
Ceritakan semuanya sama Allah.
Kalau kita cerita sama manusia, belum tentu manusia tsb punya jawaban.
Jika Sudah Sampai Rumah/Kos, Jangan Rebahan!
Maksimalkan waktu untuk hal bermanfaat.
Harus ada konsekuensi kalau ingin mendapatkan hal yang lebih.
Menjaga konsistensi yaitu mengerjakan dengan iman.
Meminta kekuatan pada Dzat Yang Maha Kuat.
Kalau kita menyediakan banyak, maka Allah akan memberikan banyak.
Bekerja dengan iman, dengan senang.
Mengakarkan iman hanya kepada Allah.
Bisa jadi capek hari ini, terganti oleh sesuatu yang lebih baik lagi.
Jadikan lelahmu menjadi Lillah ya.. Jangan merasa ngantuk terus menerus! Kalau capek, jangan nempel di kasur, nanti ketiduran, hehehe!
Hal lain yang perlu kita ketahui dan berkaitan dengan
Quarter Life Crisis:
1. Mencari ilmu?
Mencari ilmu secara langsung, biar mendapatkan keberkahan majelis. Ikatlah ilmu dengan mencatat.
Harus ada guru dengan membaca buku sebelumnya.
Buka tafsir Al Quran jangan hanya membaca artinya.
Ilmu mengenai Islam paling utama: Fiqih.
Ilmu sebelum Amal.
Siroh Nabi untuk cerita sama anak-anak.
Ngajarin baca Al-Quran, belajar tahsin.
Kita harus banyak belajar, haus ilmu, jangan pernah merasa luas ilmu.
2. Bagaimana jika pendapat beda dengan orang tua?
Perbedaan itu ada, karena ortu belum tau.
Dijelaskan secara pelan pelan.
Perlu waktu agar ortu paham.
Bangun ikatan hati dengan ortu.
Jangan melupakan keluarga.
Dakwah keluarga sangat penting.
Bicara dari hati ke hati, bukan mendikte.
Bukan karena mereka belum percaya, tapi karena mereka belum paham.
Hormati, sayangi orang tua.
"Jalan bergandengan menuju surga"
3. Titik balik kesuksesan?
Ikhlaskan semuanya. Kalau rezekinya pasti balik. Jangan terburu buru menghakimi takdir.
Carilah sosok idolamu. Ketahui seluruh riwayat hidupnya, dan jadikan sebagai acuan hidupmu! Belajarlah dari hikmah kegagalan dan kesuksesan idolamu. Karena semuanya berproses, maka susunlah ulang rencanamu!
4. Apa yang dilakukan jika merasa risau setelah lulus?
Tanyakan pada dirimu!
"Apa sih yang terbaik buat saya?"
Ketuk semua pintu perjuanganmu. Ikhtiarkan semuanya.
Life Plan-mu harus dilakukan.
Back Up Plan harus siap sedia. Kalau merasa hambar dekatkan diri pada Allah.
Kita sebenarnya tak perlu merasa risau jika kita mendekatkan diri kepada Allah.
Butuh inisiatif. Waktu yang tersedia lebih sedikit dari kewajiban yang harusnya kita miliki.
5. Batasan dengan suami
Tidak melalaikan kewajiban dan peran sebagai perempuan.
Perannya yaitu:
- Menjadi wanita shalihah (menjaga aurat)
- Istri taat suami (minta izin)
- Madrasah utama
Kalau sudah dilakukan, boleh menambah peran yang lain.
Minta izin itu paling penting. Kita harus pintar membagi waktu.
Suami bisa jadi partner nyuci, setrika dll.
Istri paling utama untuk melakukan kegiatan memasak dan mengurus anak.
Jangan mendzolimi suami. Tunaikan peran sebagai istri terhadap suami.
"Jadilah orang pertama, jika belum ada, maka kita yang pertama"
"Apapun yang Allah berikan, pastilah ada manfaatnya. Belajar untuk menerima dan bersyukur atas semua yang terjadi. Libatkan Allah di setiap waktu. Insyaa Allah, Allah memberikan jalan yang terbaik"
Motivasimu akarkan kepada Allah, bukan seseorang role model saja, tapi kepada Allah. Idolamu hanya sebagai acuan saja. Kembalikan semuanya kepada Allah.
Sekian isi kajian yang Mahes rangkum dengan sedikit tambahan opini dari Mahes. Apabila ada salah kata, Mahes mohon maaf ya! Kritik dan saran sangat dinanti~
Terima kasih telah meluangkan waktu membaca Mahestory!
See you soon!!!
Notes :
Kak Dewi merupakan seorang dokter dan penulis buku loh!
Nih Mahes
drop karyanya kak Dewi~
 |
Source : Google |